INFO KOSIM

Selasa, 09 Oktober 2012

MUSIK DALAM TEATER

Peranan  Musik Di Dalam Pertunjukan Teater

Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian. Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni. Mendengar musik pula adalah sejenis hiburan. Musik adalah sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik.
Musik pertunjukan teater lebih kepada mendukung pementasan dalam pertunjukan teater baik yang bersifat instrument maupun lagu, yang menghidupkan suasana di beberapa adegan dan babak dalam suatu pertunjukan.
Musik teater terdiri dari :
1.       Pembuka
2.       Pengiring
3.       Suasana
4.       Penutup

1. Pembuka
Merupakan musik di awal pertunjukan teater.
Fungsinya:
Untuk merangsang imajinasi penonton dalam memberikan sedikit gambaran tentang pertunjukan teater yang akan di sajikan, atau bisa juga untuk pengkondisian penonton.
2. Pengiring
Merupakan musik yang digunakan untuk mengiringi pertunjukan di beberapa adegan pertunjukan teater atau perpindahan adegan/ setting
Fungsinya:
Untuk memberikan sentuhan indah dan manis agar ritme permainan seimbang dengan porsi permainan per adegan( tidak semua adegan di beri musik hanya poin-poin adengan tertentu yang dirasa perlu karena dapat merusak keseimbangan pertunjukan),seperti suasana , lampu , setting , kostum, mimik expresi, properti.
3. Suasana:
Musik yang menghidupkan irama permainan serta suasana dalam pertunjukan teater baik senang maupun gembira, sedih, tragis.
Fungsinya:
Untuk memberikan ruh permainan yang menarik, indah, dan terlihat jelas antara klimaks dan anti klimaksnya.
4. Penutup
Musik terakhir dalam dalam pementasan teater
Fungsinya:
Untuk memberikan kesan dan kesan dari pertunjukan teater yang disajikan baik yang bersifat baik , buruk, gembira, sedih, sebagai pelajaran dan cermin moral penikmat seni teater.
Syarat arranger musik / pemusik teater
1.      Minimal menguasai 1 atau 2 alat musik
2.      Memiliki wawasan luas mengenai musik
3.      Menguasai bebarapa aliran musik
4.      Rajin dan tekun mendengarkan referensi musik
5.      Terus mencoba melakukan eksperimen musik baik dalam bentuk instrument, lagu ataupun kolaborasi.
6.      Menguasai teknis dalam penggunaan alat musik yang berhubungan langsung dengan sound sistem.
Tahapan pemusik teater dalam proses teater
1.      Mempelajari naskah yang akan disajikan kemudian setelah mengetahui plot dan alur ceritanya kemudian membuat aransemen musik / lagu ( di usahakan tidak hanya satu karya,karna untuk cadangan)
2.      Konsultasi / komunikasi dengan sutradara jangan sampai terputus / intensitas dijaga dengan sutradara.
3.      Presentasi musik pembuka,pengiring, suasana, dan penutup dengan sutradara sesuai dengan keinginan sutradara.
4.      Intens mengikuti latihan dengan tujuan agar dapat meraba irama permainan yang akan menghasilkan nada dan ide di adegan tertentu dengan ritme permainan yang seimbang dan penekanan nada yang kuat sesuai porsi adegan.
5.      Komunikasi antar aktor/aktris dan semua yang terlibat didalam pementasan, supaya nada yang di tuangkan di permainan sesuai dengan rasa penokohan yang di lakoninya.
6.      Melakukan latih gabungan agar tercipta keseimbangan rasa antar semua crew baik tim setting, tim lighting, aktor/aktris dan tim musik jadi kesatuan panggung.
Tata sound dalam pementasan teater
Penempatan tata sound dalam pertunjukkan teater sangat penting karena faktor pendukung yang memberikan efek bunyi dan suara. Pengaturan sound yang tepat dan seimbang sesuai dengan besar kecilnya ruangan akan mempengaruhi kenyamanan audiens untuk menikmati pertunjukan dan dukungan kualitas sound yang standar ( di atas rata-rata baik in-door maupun out-door).

Sumber : diambil dari google, dan beberapa literatur

Posting Komentar