INFO KOSIM

Latest Updates

Kamis, 28 April 2016

Malam Puisi "AADC"


MALAM PUISI
ADA APA DENGAN CINTA
YUUUUK........
Berapresiasi puisi-puisi Rangga & Nobar AADC 1.
Sahabat bebas berapresiasi dan unjuk deklamasi puisi, musikalisasi puisi, dll.
Dengan puisi di bawah ini :
- Tentang Seseorang (AADC 1)
- Ada Apa dengan Cinta (AADC 1)
- Batas (Tidak Ada New York Hari ini, AADC 2)
- Ketika Ada yang Bertanya Tentang Cinta (Tidak Ada New York Hari ini, AADC 2)
- Di Halaman Belakang Puisi ini (Tidak Ada New York Hari ini, AADC 2)
- Akhirnya Kau Hilang (Tidak Ada New York Hari ini, AADC 2)
Special Host : Muhammad Azmi Presenter TV Berita
Sabtu, 30 April 2016 di Das Kopi Karawang (belakang Kodim Karawang, Jalan Veteran Kawasan Pedagang Kaki Lima), pukul 19.00 WIB
Diselenggarakan oleh:
Kosim (Komunitas Seniman Muda) Karawang & Semesta Literasi
Didukung oleh :
Das Kopi
Media Partner :
- Wartaangkasa.com
- Majalah DiKsi
Info Event :
- Ucup Kosim (089632666690)
- Yuhri (089653537756)
- Yudha (089615835418)
- Mayang (085779041231)
Mohon disebar biar tambah romantis

Senin, 25 April 2016

"DURJANA" sisi lain kehidupan pesisir

Salam Kalbu

Karakteristik drama realis adalah sesuatu yang tidak diperindah/diperburuk dari keadaan sebenarnya; menyampaikan kepermukaan tanpa harus menutupi kebenaran yang terjadi disekitarnya; menolak seni untuk seni karena visualisasi digunakan untuk kepentingan masyarakat. Selain itu drama realis juga menggunakan bentuk well made play yang ciri-cirinya adalah eksposisi secara jelas menggambarkan situasi dan watak tokoh; pengolahan situasi sangat cermat menuju peristiwa berikutnya; suspens muncul tak terduga dan berbalik menurut logika; plot berlangsung kontinyu dan memuncak; dan resolusi terjadi secara logis dan meyakinkan.
Sesuai dengan salah satu karakteristik drama realis, Naskah Durjana yang diterjemahkan sekaligus diadaptasi kedalam seni dan budaya masyarakat pantai Karawang oleh Abah Sarjang dari naskah Malam Jahanam Karya Motinggo Busye tidak memperindah maupun memperburuk sesuatu dari keadaan sebenarnya. Drama ini menceritakan perselingkuhan sebagaimana adanya pada masa naskah ini di tulis yaitu pada tahun 1950 an. Naskah ini menyampaikan perselingkuhan ini kepermukaan tanpa menutupi kebenaran yang terjadi disekitarnya. Penulis dengan jujur mengungkapkan bagaimana tanggapan masyarakat saat itu dan reaksi orang-orang yang berhubungan dengan perselingkuhan ini. Drama ini merupakan penggambaran keadaan nyata yang dapat diambil contoh bagi masyarakat. Penyebab dan dampak dari perselingkuhan Ijah dan Leman, kematian Mat Kontan Kecil yang tragis dan keegoisan Mat Kontan dapat dipelajari oleh masyarakat dan dipetik hikmat dan amanatnya. Dengan demikian drama Durjana dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Ini akan menjadi sebuah daya tarik magnetik ketika naskah diterjemahkan dalam bahasa sunda Karawangan yang kental dengan logat dan bahasa wewengkon Karawang yang majemuk tidak seperti bahasa sunda priangan yang terkesan priyayi, karena bahasa sunda Karawang khususnya didaerah pantai atau hilir yang sudah terjadi akulturasi bahasa dari berbagai bahasa menjadi satu padu dalam keseharian seperti bahasa sunda, jawa, arab, china dan belanda menjadi kesatuan gaya bahasa Karawang atau logat Karawang yang garihal, kasar, keras serta lantang dalam intonasi penekanan dialog-dialogna mencerminkan keteguhan prinsip seperti batu karang, kebesaran hati seluas samudra, serta keberanian dalam menghalau ombak, angin bahkan badai saat mereka pergi melaut untuk menghidupi keluarganya. Masyarakat Karawang pada jaman dulu sangat ramah tamah dan terbuka bagi siapapun pendatang khususnya yang singgah ke bumi Karawang melalui jalur laut dan bermukim dan menetap disepanjang pantai Karawang sehingga terjadi perbauran antara penduduk pribumi dan pendatang menjadi sebuah kesatuan kebudayaan khas Karawang di masyarakat pada masa lalu dan sampai saat ini masih terasa khasanah bahasa, seni dan budaya yang ada dimasyarakat pantai khususnya dan umumnya masyarakat Karawang.
Kekuatan seni dan budaya serta religiutas Karawang yang masih kental dan mampu bertahan sampai saat ini walaupun perkembangan dan hantaman budaya barat seakan memporak-porandakan kebudayaan Karawang. Kenyataan ini yang kami angkat dan suguhkan kepada masyarakat Karawang khususnya bagi pelajar dan umumnya masyarakat luas dalam sebuah pertunjukan teater modern. Berangkat dasar pemikiran di atas kami dari Komunitas Seniman Muda Karawang KOSIM yang bekerjasama dengan Teater Pelangi Karawang akan menggelar Pentas Teater Akhir Tahun drama sunda " Durjana ".

PROFIL TEATER MENTARI

PROFIL TEATER MENTARI


Teater Mentari berdiri tanggal 13 Juli 2003 oleh Ketua OSIS pada periode tersebut, yaitu Ikmal Mualana.TeaterMentaripadasaatiniberusia  13 tahun. Teater Mentari didirikan bertujuan untuk mewarnai kreativitas siswa-siswi, menjadi wadah bakat-bakat dalam bidang seni sehingga menjadi sebuah prestasi yang dapat membanggakan. Banyak kegiatan positif yang rutin dilakukan Teater Mentari untuk menghibur siswa-siswi SMA Negeri  4 Karawang Khususnya, dan masyarakat umumnya.
Ada banyak hal yang dipelajari dalam Teater ini, seperti olah vokal, akting, musik, tari tradisional, puisi, bodypainting, tari modern, musikalisasi puisi, dan lain-lain. Dengan jadwal latihan yang rutin setiap hari selasa dan kamis.
Teater Mentari tidak hanya exis disekolah saja. Melainkan exis diluar sekolah seperti aktif di KOSIM dan tak jarang ikut pentas diberbagai acara. Salah satunya pentas diacara Peringatan AIDS se-Dunia yang dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Karawang yang bertempat dilapangan Karang Pawitan. Selain itu, kegiatan diluar sekolah adalah menjadi bintang tamu dalam acara Pelantikan Ketua DPC GMNI Kabupaten Karawang, selanjutnya ikut terlibat dalam “Pementasan Puing-puing” pada acara Festival Teater Se-Jawa Barat yang bertempat di Universitas Singaperbangsa Karawang, juga pentas dalam pementasan Kolosal di Karang Pawitan, serta menjadi bintang tamu dalam acara Pesta Rakyat Simpedes yang bertempat di gedung Panatayuda Karawang.
Teater Mentari tidak hanya aktif didunia seni saja, melainkan Teater Mentari pun pernah bekerjasama dengan Mahasiswa Karawang (GMNI) dan KOSIM untuk bersosialisasi dengan anak jalanan yang bertempat di Gedung Olahraga Wanita Karawang. Tak pernah lelah dan jengah, Teater Mentari ikut berpartisipasi dalam penggalangan dana untuk anak yatim dengan cara mengisi acara pada acara Buka Bersama, dan juga penggalangan dana untuk Palestina dalam “Pray For Gaza”.
Ketuaketua yang pernahmenjabat, diantaranya:
1.       Linda
2.       Maryani
3.       Euis
4.       Abdul Yusup
5.       Riska EkaLuthfiani
6.       Mawar Diah Pratiwi
7.       Indah
8.       Kartika
9.       Bachtiar rifai
10.   Roy Zefanya Imannuel
11.   Novi Devita

12.   Mamik Mulyani