EKSTRAKULIKULER SENI
MENJADI KEBUTUHAN SEKOLAH
MENJADI KEBUTUHAN SEKOLAH
Pentingkah sebuah Ekstrakulikuler Seni di sekolah tingkat Menengah atas dalam menghadapi Festival & Lomba Seni Siswa Nasional ( FLS2N ) 2016 yang diadakan tiap satu tahun sekali dan FLS2N ini berjenjang ke tingkat Propinsi hingga tingkat Nasional. Ada beberapa catatan mengenai persiapan peserta FLS2N, ketika surat edaran sampai ke sekolah dengan waktu yang tidak begitu leluasa sampai menuju pelaksanaan event. Maka pihak sekolah meneruskan ke guru-guru bidang study untuk melakukan bimbingan dan memilih siswa/siswi yang akan mewakili sekolahnya di bidang seni yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat.
Permasalahan mulai bermunculan ketika guru-guru bidang study kurang pemahaman terhadap bidang seni yang diperlombakan dan juga waktu KBM yang padat, sehingga hanya sampai pada tahap pemilihan siswa/siswi untuk mengikuti lomba saja. Sementara untuk pembimbingan terabaikan karena beberapa faktor tadi diatas. Alhasil siswa/siswi kelingkungan bagaimana untuk mewujudkan menjadi peserta lomba seni tertentu karena keterbatasan guru pembimbing dalam pemahaman dan keterbatan waktu sehingga sampai di FLS2N banyak peserta yang gagal paham dengan yang dimaksud dengan lomba seni yang telah ditentukan. Kalau melihat dari minat sekolah untuk mengirimkan siswanya sangat bagus, namun yang memahami dan telah sampai pada lomba seni yang telah dimaksudkan oleh penyelenggara mungkin baru mencapai sekitar 50 % saja.
Keberhasilan dalam pengembangan seni dan budaya terwujud dan terlihat dari beberapa guru muda yang energik. Namun yang paling mendominasi keberhasilan sekolah dalam FLS2N telah berdirinya Ekstrakulikuler Seni. Karena dalam Ekskul Seni ini setiap minggunya mereka para siswa/siswi yang mempunyai minat dan bakat seni bisa mereka ekspresikan dan terus diasah dengan ruang belajar yang lebih santai pula tidak seperti KBM. Aktivitas siswa/siswi dalam Eskul Seni ini ternyata mampu menyeimbangkan otak kiri dan otak kanannya dan sekaligus meningkatkan pemahaman mereka terhadap kesenian dan kebudayaan dimana mereka tinggal dan dibesarkan sehingga akan membentuk karakter yang positif siswa/siswi mampu berfrestasi baik secara akademik maupun nonakademik.
Kemampuan dan prestasi nonakademik ini memerlukan pengembangan kecerdasan secara komprehensif dan bermakna yang meliputi aspek : Olah Hati ( Cerdas Spiritual ), Olah Fikir ( Cerdas Intelektual ), Olah Rasa ( Cerdas Emosional dan Sosial ), Olah Raga ( Cerdas Kinestetis ). Stimulus dan daya rangsang terhadap seni dan budaya ini selain dari KBM seni budaya dan Bahasa dan sastra, siswa/siswi ini mendapat energi positif yang mengalir dari Eskul seni yang mereka ikuti. Untuk ke depannya sekolah seyogyanya untuk mensuport dan memfasilitasi pendirian Ekskul Seni. Akhir tulisan ini selamat kepada para juara dan selamat berjuang di tingkat Propinsi semoga saja ada pembinaan dan pembimbingan lebih khusus kepada siswa/siswa yang akan mewakili Karawang di tingkat Propinsi.
Salam
Abdul Yusup
Ketua Umum Komunitas Seniman Muda Karawang
Abdul Yusup
Ketua Umum Komunitas Seniman Muda Karawang
Posting Komentar