Festival teater pelajar baru saja selesai dilaksanakan,
riuh-rendah para pendukung, tangis kekecewaan, airmata kebahagiaan, teriakan
dan yel-yel kini telah berpulang kembali pada sepi.
Selamat untuk para pemenang, semoga kemenangan ini
menjadi bahan bakar yang memompa mesin semangat untuk terus berkarya lebih baik
lagi. Sedangkan bagi mereka yang belum berhasil, saya juga mengucapkan selamat.
Kegagalan kawan-kawan bukan karena hasil karya yang jelek tetapi pesaing anda
bukan pesaing kelas teri. Kalah melawan hiu lebih terhormat daripada melawan
teri.
Perkembangan teater saat ini memang cukup menggembirakan,
walau tentu saja, masih ada kekurangan-kekurangan yang perlu dikaji sebagai evaluasi,
baik oleh panitia penyelanggara maupun oleh peserta. Kalau dilihat dari segi
kuantitas peserta sangat menurun peserta kali ini hanya diikuti oleh 10
kelompok belajar tetapi secara kualitas menunjukkan perkembangan yang cukup
signifikan mungkin karena turun gunungnya “sutradara-sutradara senior” yang
biasanya cukup menjadi pengamat, kritikus dan komentator, kali ini terjun
langsung menjadi peserta. Ini menggembirakan. Dengan turunnya
sutradara-sutradara jago berkelas nasional, membuktikan bahwa senior teater di
karawang memiliki kepedulian yang serius kepada juniornya. Mereka tidak melulu
mengkritisi dan mengkomentari, mereka terjun langsung menjadi peserta,
berjibaku dan memeras segala daya. Sehingga setiap penampilan para peserta
memiliki karakter-karakter kuat dan terarah.
Sebuah penyelanggaraan tentu tidak luput dari pro dan
kontra. Untuk yang pro tidaklah menjadi masalah, sedangkan yang kontra tentu
cukup memusingkan pihak panitia. Kotradiksi tidak harus dipandang negatif,
justru dengan adanya kontradiksi kita menemukan kelemahan-kelemahan sebagai
bahan kajian bagi penyelenggaraan selanjutnya.
Juri dalam hal ini, adalah orang-orang yang ditunjuk
untuk menentukan siapa yang jadi juara, siapa yang harus tersisih. Tentu tidak
luput dari protes ketidakpuasaan. Namun ketika kesepakatan telah bulat dan
surat keputusan telah di tandatangani maka itulah hasil akhirnya. Dengan
catatan juri tidak ditumpangi oleh unsur kepentingan dan unsur keberpihakkan
siapapun. Tentunya ada beberapa aspek pertimbangan yang melatarbelakangi
keputusan juri, selain pementasan secara keseluruhan bakat dan kesungguhan
pemain juga merupakan satu bahan pertimbangan alainya yang mendukung penilaian.
Yang patut disayangkan untuk festival kali ini adalah
pemilihan naskah yang kurang tepat, saya sependapat dengan Semi Ikra Anggara
salah satu juri festival. Semestinya naskah yang dipilih, kalau mau realis
seharusnya naskah-naskah yang ada hubungannya dengan karawang, isu-isu yang
dekat dengan masyarakat atau permasalahan-permasalahan lainya yang ada di
karawang. Tetapi kita juga memaklumi bahwa penulis naskah teater di karawang hanya
sedikit. Panitia sangat kekurangan referensi naskah, ini catatan buat kita.
Alangkah baiknya sebelum festival diadakan, kita mengadakan dulu lomba menulis naskah
dengan demikian kita memiliki tabungan naskah. Selain itu dengan adanya lomba
menulis naskah kita memancing para penulis muda di karawang untuk
memperlihatkan karyanya. Siapa tau dengan adanya pancingan lomba, akan
bermunculan bibit-bibit berbakat yang selama ini terpendam.
Posting Komentar